Sabtu, 16 September 2017

Noun Menurut Kasusnya

Menurut kasusnya, noun dapat digolongkan menjadi 3 yaitu subjective, objective, dan possessive.

1. Subjective Noun adalah kata benda yang menjadi subjek dalam kalimat.
   - Dani is repairing his bike
   - I can't climb that tree
   - They have been sleeping for three hours now.

Umunya subjective noun terletak di awal kalimat sebelum predikat, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
   - subjective noun dapat terletak sesusah predikat apabila terdapat kata kerja tidak langsung dan memakai kata "there".
     contoh : A great musician stayed in my inn last night. (pada kalimat ini subjective noun terletak sebelum predikat)
                  There stayed a great musician in my inn last night. (pada kalimat ini subjective noun terdapat setelah predikat "stayed" )

  -  subjective noun dapat digunakan untuk menerangkan kata benda yang berfungsi sebagai subjek.
      contoh : My friend, Donny, is in love. (kata Donny pada kalimat ini menerangkan "my friend")

  -  subjective noun juga dapat digunakan untuk orang yang dialamatkan.
    contoh : Where are you going, Chris?

  - subjective noun sebagai pelengkap untuk menerangkan subjek.
    contoh : Diana is a country singer.

2. Objective Noun adalah noun yang digunakan sebagai tujuan atau penderita dalam sebuah kalimat.
    - She called me
    - Mr Roman teaches English
    - We are playing soccer
    - We watched a movie together
    - Mother bought a new bag yesterday

3. Possesive Noun adalah noun yang menunjukkan kepunyaan dengan menambahkan tanda apostrophe.
    - Edho's bike is being repaired now
    - I can't wait to meet Nisa's parents.
    - They have bought Eddie's house.
    - Where is Chris' microphone.

Nah...itu dia pembahasan singkat untuk Noun menurut kasusnya. Semoga bermanfaat !

Rabu, 13 September 2017

Masculine, Feminine, Neuter dan Common Nouns

Nouns adalah kata benda yang digunakan untuk menunjukkan nama orang, tempat, hewan, hari, gagasan dan lain sebagainya yang sifatnya kebendaan. Berdasarkan jenis kelaminnya, Noun dibagi menjadi 4 macam ; masculine noun, feminine noun, neuter noun, dan commong noun.

1. Masculine Noun, adalah kata benda yang menunjukkan nama objek yang berjenis kelamin laki - laki. Contoh ; father, brother, son, boy, uncle, nephew, dsb

2. Feminine Noun adalah kata benda yang menunjukkan nama objek berjenis kelamin wanita. Contoh : mother, daughter, sister, aunt, niece, dsb.

3.Common Gender Noun adalah kata benda yang menunjukkan nama objek yang berjenis kelamin umum yang artinya bisa berjenis kelamin laki - laki atau perempuan. Contoh : friend, teacher, secretary, lawyer, doctor, child, baby, dsb.

4. Neuter Gender adalah kata benda yang menunjukkan objek yang tidak memiliki jenis kelamin atau berupa materi. Semua kata benda abstract dan material noun merupakan neuter gender. Collective noun juga termasuk dalam neute rgender noun.

Itu dia pembahasan singkat tentang noun berdasarkan pembagian jenis kelaminnya. Semoga bermanfaat ya

Rabu, 06 September 2017

The Apple Tree and The Farmer

Once upon a time, there lived a farmer in a village, beside a forest. He had a big garden that had an old apple tree and other plants, trees and beautiful flowers. When the farmer was a little boy, he spent much of his time playing with the apple tree. Those days, the apple tree had given the choicest of apples to him. However, as time passed, the apple tree became old and stopped bearing fruits.
Now that the farmer was not getting any apples from the tree, he decided that the tree was useless.

Therefore, he decided to cut the tree and use its wood to make some new furniture. He felt that since the tree was old and huge, he did not have to cure it, and it would make great furniture. He forgot that as a boy, he had spent his entire childhood climbing the tree and eating its apples.

Now the apple tree was home to several little animals in the neighborhood. This included squirrels, sparrows and a huge variety of birds and insects. When the farmer took his axe and began chopping the tree, all the little animals came rushing down.

They all began to plead with the farmer. They gathered round the farmer and said, “Please don’t cut the tree. We used to play with you when you were small, under this very tree. This is our home and we have no other place to go”.

The farmer was adamant. He raised his axe and the commotion grew.
“Please don’t chop and destroy my home and kids,” cried the squirrel.
“Please don’t chop and destroy my nest,” cried the little birds.
“Please don’t cut the apple tree,” cried the grasshopper.

The farmer, however, forgot his childhood and his animal friends. He began to chop the tree harder. All the little animals became desperate, and wanted to protect the apple tree at any cost.
The little animals said, “We will sing for you when you are toiling away in the fields. We will look after your little boy. He will not cry, but instead will be entertained and happy. You will like our songs and will not feel tired.”

However, their cries for help fell on deaf ears. Despite all their requests, the farmer continued to chop down the tree.

All of a sudden, he noticed something shiny. On inspecting it, he realized that it was a beehive, full of honey. He took a little and put it in his mouth. The taste of the honey woke up the little boy in him. Suddenly, the memories of his childhood came rushing back. The honey tasted so good that he wanted more. It brought a sense of happiness to him. He smiled and exclaimed, “This tastes amazing.”

Realizing the change in the farmer’s attitude, the little animals spoke in unison: The bee said, “I will always provide you with sweet honey.” The squirrel said, “I will share any amount of nuts that you want.” The birds cried, “We will sing as many songs as you want.”

Finally, the farmer realized his folly, and put down his axe. He understood that the tree was home to many lovely animals that provided him with so many things. He wanted his little boy to have the childhood that he had.

The farmer realized that the apple tree was not that fruitless. The little boy in him saved the apple tree.

He threw away the axe and said to the little creatures, “I promise that I would never cut this tree. I have realized my mistake and you all can now live in peace and harmony.”
The little creatures thanked the bee profusely. If the farmer had not found the beehive, they would have been homeless by now. They continued living happily in the old apple tree.

terjemahan

 Suatu ketika hiduplah seorang petani yang tinggal di sebuah desa di dekat hutan. Dia memiliki kebun besar yang terdapat sebuah pohon apel tua dan tanaman lain serta pohon - pohon dan bunga yang indah di dalamnya. Ketika masih anak - anak, dia menghabiskan waktunya bermain - main dengan pohon apel tersebut. Kala itu pohon apelnya selalu memberikan buah terbaik untuknya. Tetapi seiring waktu berjalan, pohon apel tersebut menjadi tua dan tidak lagi berbuah.

Setelah sekarang dia tidak lagi memperoleh buah dari pohon apel tersebut, si petani memutuskan bahwa pohon itu sudah tidak lagi berguna. Karena itu dia memutuskan untuk menebang pohon tersebut dan menggunakan kayunya untuk perabotan rumah. Dia merasa karena pohon tersebut sudah tua dan tak dapat diperbaiki lagi, dan bisa menjadi perabotan yang bagus. Dia sudah lupa ketika masih kecil dia menghabiskan waktu memanjat dan memakan buah apel dari pohon itu.

Sekarang pohon tersebut merupakan tempat tinggal bagi beberapa hewan kecil yang hidup di sekitarnya. Hewan - hewan tersebut termasuk tupai, burung gereja, dan berbagai jenis burung juga serangga. Ketika si petani mengambil kapaknya dan mulai menebang pohon tersebut, para hewan mulai berlari - lari turun.

Mereka memohon pada si petani. Mereka mengelilingi si petani dan berkata, "tolong jangan potong pohon itu. Kami dulu sering bermain bersamamu ketika kau masih kecil di bawah pohon ini. Pohon ini adalah rumah kami dan kami tak bisa pergi kemanapun lagi.

Si petani bersikeras. Dia mengangkat kapaknya dan keributan terjadi.

"Tolong jangan hancurkan rumah dan kehidupan anak - anak kami," jering tupai.
"Kumohon jangan hancurkan sarangku," jerit para burung kecil.
"Tolong jangan kau tebang pohon apel itu, " belalang ikut menjerit.

Si petani, meskipun demikian, sudah lupa akan masa kecilnya dan para sahabat hewannya. Dia mulai menebang pohon tersebut kuat - kuat. Para hewan mulai putus asa dan berniat untuk melindungi pohon tersebut dengan segala cara.

Hewan - hewan tersebut berkata, "kami akan bernyanyi untukmu ketika kau sedang bekerja. Kami akan menjaga putramu. Dia tidak akan menangis melainkan terhibur dan bahagia. Kau akan menyukai nyanyian kami dan tidak akan merasa bosan."

Tapi jeritan pilu mereka sama sekali tidak digubris. Si petani tetap saja tetap saja melanjutkan menebang pohon itu.

Tiba - tiba saja dia melihat sesuatu bersinar. Kemudian dia sadar bahwa benda bersinar itu adalah sarang lebah yang penuh dengan madu. Dia mengambil sedikit madu dan mencicipinya. Rasa madu itu mengingatkan kembali akan kenangan masa kecilnya. Madu tersebut benar - benar lezat sehingga dia menginginkan lebih. Madu itu membawa kebahagiaan padanya.  Dia tersenyum dan berseru, "ini benar - benar luar biasa!"

Sadar akan perubahan sikap si petani, para hewan mulai berbicara serentak. Lebah berkata, "aku akan selalu menyediakan madu yang manis." Tupai berkata, "Aku akan membagi kacangku berapapun yang kau mau." Burung berseru, "kami akan menyanyikan lagu sebanyak apapun yang kau mau."

Akhirnya di petani sadar akan kebodohannya dan meletakkan kapaknya. Dia faham bahwa pohon itu adalah rumah bagi hewan - hewan menakjubkan yang menyediakannya begitu banyak kebaikan. Dia ingin agar putranya merasakan masa kecil seperti yang dulu pernah dia rasakan.

Dia pun menyadari bahwa pohon apel tersebut tidaklah tidak berguna. Anak kecil di dalam dirinya telah menyelamatkan pohon tersebut.

Si Petani melemparkan kapaknya dan berkata pada para hewan, "Aku berjanji tidak akan memotong pohon ini. Aku telah menyadari kesalahanku dan kalian semua bisa hidup dalam damai."

Para hewan berterima kasih yang sedalam - dalamnya pada lebah. Kalau saja dia tidak menemukan sarang lebah tersebut, mereka bisa saja kehilangan tempat tinggal. Mereka kemudian melanjutkan hidup mereka di pohon apel tersebut.

Selasa, 05 September 2017

Offers and Suggestions Kelas XI Semester 1

Offers adalah ungkapan yang dapat kita gunakan ketika kita hendak menawarkan sesuatu baik itu berupa barang maupun jasa pada orang lain. Sementara suggestions adalah ungkapan yang dapat kita gunakan ketika kita ingin menyarankan sesuatu.

Cobalah perhatikan dialog dibawah ini

dialog 1
Karin : Hey, Ca. What are you doing?
Caca : Hei, Karin. I was cleaning my room and found this trash under my bed.
Karin : Would you like me to help you out?
Caca : Thanks, you are very kind.
Karin : No problem

dialog 2
Udin : I have no idea what movie I should watch tonight.
Theo : I suggest you to watch "Infinity War". It's an epic movie. Everybody talks about it.
Udin : Ah, sounds good. I haven't watched superhero movies for a long time.

pada dialog 1 Karin menemukan setumpukan sampah di bawah kasurnya ketika sedang membersihkan kamarnya. Caca yang melihat Karin menawarkan diri untuk membantu dan Karin setuju akan penawaran Caca tersebut.

pada dialog 2 Udin sedang bingung menentukan film apa yang akan dia tonton nanti malam. Theo menyarankan agar Udin menonton film "Infinity Wars" dan Udin memberi respon setuju terhadap saran Theo.

dialog 1 adalah contoh yang di dalamnya terdapat ungkapan offers dan dialog 2 adalah contoh ungkapan suggestion.

Berikut adalah contoh - contoh ungkapan offering dan suggestion beserta responnya yang bisa kalian gunakan dalam percakapan sehari - hari

offers
- do you need a pencil?
- do you need a lift?
- may I bring your bring?
- would you like coffee?
- do you need some help?
- can I write that down for you?

responding to offers
- yes, please
- thanks. That's very kind of you
- thanks but no. I can do it myself.
- thanks for the offer but my brother already helped me.

suggestions
- why don't you go to see a doctor?
- I think you should buy the red one.
- how about we go to the library and do our homework there?
- I suggest you to talk to the teacher.

responding to suggestions
- that's a good idea.
- you're right.
- That's what I'm going to do. Thanks
- Sorry. I don't like yellow.
- I think I can manage myself well but thanks for the suggestion
- No, thanks

Itu dia pembahasan singkat tentang offers and suggestions. Semoga bermanfaat

Jumat, 01 September 2017

The Hare and the Tortoise

There once was a speedy Hare who bragged about how fast he could run. Tired of hearing him boast, the Tortoise challenged him to a race. All the animals in the forest gathered to watch.

The Hare ran down the road for a while and then paused to rest. He looked back at the tortoise and cried out, "How do you expect to win this race when you are walking along at your slow, slow pace?"

The Hare stretched himself out alongside the road and fell asleep, thinking, "There is plenty of time to relax."

The Tortoise walked and walked, never ever stopping until he came to the finish line.

The animals who were watching cheered so loudly for Tortoise that they woke up the Hare. The Hare stretched, yawned and began to run again, but it was too late. Tortoise had already crossed the finish line.


terjemahan

Ada seekor kelinci yang sangat cepat dan sering menyombong betapa cepat dia mampu berlari. Bosan mendengar kesombongan si kelinci, seekor kura - kura kemudian menantangnya adu cepat. Seluruh hewan yang ada di hutan berkumpul untuk menonton.

Si kelinci berlari dan kemudian berhenti untuk istirahat. Dia melihat kura - kura yang ada di belakangnya dan berteriak, "bagaimana mungkin kau berharap memenangkan adu cepat ini dengan jalanmu yang lambat seperti itu?

Si Kelinci merenggangkan dirinya di jalan dan kemudian memilih untuk tidur, sambil berfikir, "ada banyak waktu untuk beristirahat."

Si kura - kura terus berjalan dan berjalan, tanpa pernah sekalipun berhenti sampai dia tiba di garis akhir.

Hewan - hewan yang menonton bersorak nyaring untuk menyemangati si kura - kura dan hal itu membuat si kelinci terbangun. Si kelinci merenggangkan otot - ototnya lagi, menguap dan mulai untuk berlari lagi, tapi terlambat. Si kura - kura sudah melewati garis akhir dan menjadi pemenang.

Noun Menurut Kasusnya

Menurut kasusnya, noun dapat digolongkan menjadi 3 yaitu subjective, objective, dan possessive. 1. Subjective Noun adalah kata benda yang ...